Sadaya Aya: Mas Boy dan Warkop DKI' Jadi Senjata Hooq Lawan Netflix
xiaomi

Saturday 16 April 2016

Mas Boy dan Warkop DKI' Jadi Senjata Hooq Lawan Netflix


'Mas Boy dan Warkop DKI' Jadi Senjata Hooq Lawan Netflix (CNN Indonesia/Susetyo Dwi Prihadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Netflix dan Hooq sama-sama menyediakan layanan streaming film. Meski Netflix lebih dulu hadir di Indonesia, kira-kira apa yang ditawarkan Hooq agar lebih unggul dari pesaingnya tersebut?

Resmi diluncurkan 14 April ini, Hooq menyediakan lebih dari 1.000 film dan 6.000 episode serial televisi yang terdiri dari produksi Hollywood dan lokal.
Country Head Hooq Indonesia Guntur S. Siboro mengatakan, perusahaan sebetulnya tidak memikirkan soal pesaing seperti Netflix, mereka hanya ingin memaksimalkan layanannya di Indonesia.

"Saya tidak peduli sebenarnya apa yang dilakukan oleh rival. Strategi kami ada di konten dan layanan," ucap Guntur saat ditemui CNNIndonesia.com usai jumpa pers di Jakarta, Kamis (14/4).

Diketahui Hooq yang berasal dari Singapura ini memang memiliki prioritas dalam pemenuhan konten lokal. Film dan serial TV Indonesia diakui Guntur, akan menjadi kekuatan utama Hooq.

Film lawas seperti Catatan Si Boy dan Warkop Dono Kasino Indro (DKI)  hingga serial TV yang pernah populer di tahun awal 2000 seperti Tuyul dan Mbak Yul serta Jinny oh Jinny bertengger di galeri Hooq.

"Orang bisa menikmati Hollywood pada umumnya, tapi kami perkuat di konten lokal. Banyak sekali serial lawas seperti Warkop dan lainnya. Lokalisasi adalah yang terpenting," lanjut Guntur.

Sementara untuk hiburan K-Pop dari Korea Selatan dan Bollywood dari India juga ditampung Hooq, namun menurut Guntur tim kurasi sedang mengembangkan subtitle.

Subtitle diakuinya menjadi esensi penting dalam proses lokalisasi layanan Hooq.

Country Head Hooq Indonesia, Guntur S. Siboro. (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)

Selain itu, Hooq telah menggandeng operator besar Tanah Air seperti Indosat Ooredoo, Telkomsel, XL Axiata, dan Smartfren sebagai mitra. Para pengguna juga bisa melakukan pembayaran langganan lewat operator dengan pemotongan pulsa.

"Kami juga sediakan kartu kredit, tapi kami paham, pembayaran yang paling umum di sini itu adalah pulsa. Tetangga sebelah kan hanya kartu kredit saja. Kami ingin merangkul dan memudahkan user dengan memberikan payment yang mereka biasa terapkan," Guntur menjelaskan.

Ia pun mengaku ke depannya Hooq akan menjalin kerjasama dengan ritel Alfamart dan lain-lain untuk memperluas opsi pembayaran.

Selain itu, Hooq juga telah bekerjasama dengan MNC, Multivision Plus, dan TransMedia. Guntur mengaku, perusahaan kini sedang dalam proses kemitraan dengan UseeTV milik Telkom. Sayangnya ia masih merahasiakan informasi lebih rincinya.

"Bentuknya seperti apa, kita lihat saja nanti," katanya.

Guntur juga menginformasikan bahwa Hooq memiliki kantor perwakilan di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan dan juga telah mendirikan pusat pengembangan di Bandung.

Dijelaskan sang CEO Peter Bithos, development center di Bandung berisi sejumlah karyawan yang memiliki tanggung jawab mengembangkan produk dan layanan digitalnya, termasuk aspek kurasi dan pembuatan subtitle.

"Talent di Bandung sangat mengesankan dan berdedikasi terhadap pengembangan teknologi, khususnya dalam layanan Hooq," tutur Bithos.

Diakuinya, pusat pengembangan di Bandung tidak hanya untuk mengelola layanan Hooq di Indonesia, namun untuk Hooq di berbagai negara.

Lalu, hal lain yang paling kentara antara Hooq dan Netflix adalah biaya langganan. Per bulan, Netflix mematok harga Rp109 ribu sedangkan Hooq memasang bandrol Rp49.500 per bulan atau Rp18.700 per minggu.

Bithos mengakui, salah satu pertimbangan perusahaan masuk ke Indonesia adalah soal harga. Warga Indonesia yang dikenal menyukai harga minimalis menjadi perhatian khusus Hooq.

"Kami harus menyesuaikan dengan affordability masyarakat sini, tanpa mengurangi kualitas layanan," tambah Chief Marketing Officer Hooq, Ravi Vora.

Sayangnya untuk kualitas video, Hooq tidak menyediakan High Definition (HD), melainkan hanya opsi low, medium, dan high.

Hooq sudah bisa diakses melalui situs web hooq.tv dan perangkat mobile yang berjalan di perangkat berbasis iOS dan Android. (tyo)

Sumber : http://www.cnnindonesia.com

No comments :

Post a Comment