Sadaya Aya: Masa Depan Manusia dan Kecerdasan Buatan versi Microsoft
xiaomi

Saturday 16 April 2016

Masa Depan Manusia dan Kecerdasan Buatan versi Microsoft


Masa Depan Manusia dan Kecerdasan Buatan versi Microsoft CEO Microsoft, Satya Nadella. (REUTERS/Beck Diefenbach)
Jakarta, CNN Indonesia -- Microsoft mengungkapkan visinya dalam mengembangkan teknologi kecerdasan buatan, di mana kecerdasan buatan atau bot/robot akan berkomunikasi dengan manusia dan berkomunikasi juga dengan bot lain. Visi besar Microsoft adalah menjadikan "percakapan sebagai sebuah platform."

Dalam konferensi pengembang aplikasi Build 2016 beberapa waktu lalu, CEO Microsoft, Satya Nadella menyatakan, hal ini bisa dicapai dengan cara merancang kecerdasan buatan yang mampu mengerti bahasa alami manusia dan diintegrasikan ke dalam komputer.

Percakapan yang dimaksud Nadella itu mencakup aktivitas pengguna di antarmuka grafis, gerakan mouse, dan layar sentuh. Semua itu adalah cara besar berikutnya interaksi manusia dengan komputer.

"Ini konsep sederhana namun bisa menghasilkan dampak yang sangat besar," ujar Nadella seperti dikutip dari The Verge.

CEO Microsoft, Satya Nadella. (REUTERS/Beck Diefenbach)
Di atas panggung, Nadella juga menjelaskan bahwa komputasi di masa depan akan melibatkan tiga pelaku utama, yakni manusia sebagai pengguna, asisten digital, dan bot atau chatbot. Asisten digital dan robot dalam hal ini basisnya adalah kecerdasan buatan.

Asisten digital, seperti Cortana, akan terintegrasi dan selalu ada dengan seluruh perangkat pengguna dan bisa mengenal kepribadian pengguna.

Sementara chatbot, akan berperan sebagai perantara antara pengguna, sistem, dan dengan sistem lain. Dengan begitu, chatbot akan memiliki kecerdasan untuk mengambil dan menjalankan berbagai tugas seperti memesan kopi dan belanja online.

"Bot seperti sebuah aplikasi baru yang dapat berkomunikasi dengan Anda. Asisten pribadi memerintahkan bot atas nama Anda," kata Nadella.

Pada ajang ini, Microsoft memamerkan bagaimana Cortana bisa terintegrasi dengan berbagai bot untuk merencanakan liburan pada aplikasi Skype tanpa harus meninggalkan tampilan chat.

Microsoft juga meluncurkan Microsoft Bot Framework yang berisi serangkaian kode dan machine learning program sehingga para pengembang bisa membuat chatbot sendiri.

Tak hanya ingin menawarkan chatbot yang cerdas, Microsoft juga ingin mengajak semua orang untuk mengembangkannya.

"Kami ingin membangun kecerdasan yang bisa berkali-kali lipat dari kemampuan manusia. Ini bukan tentang manusia melawan mesin, tetapi tentang manusia dengan mesin," tutur Nadella.

Microsoft tidak sendirian dalam mengembangkan kecerdasan buatan. Perusahaan teknologi besar juga telah memperkenalkan konsep serupa seperti Amazon Alexa dan Apple Siri yang berupaya meyakinkan berbicara dengan komputer kadang lebih cepat ketimbang menggunakan mouse, keyboard, atau layar sentuh.

Facebook pun melakukan hal yang sama dengan asisten digitalnya bernama "M" yang terdapat pada aplikasi pesan instan Messenger.

Di sisi lain, aplikasi messaging asal China, WeChat sudah menciptakan chatbot yang memungkinkan pengguna untuk memesan taksi atau tiket bioskop melalui teks.


Sumber : http://www.cnnindonesia.com

No comments :

Post a Comment