Persib harus bermain dengan 10 pemain sejak pertengahan babak kedua. (ANTARA/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Persib Bandung, Dejan Antonic, mengungkapkan kekecewaan terhadap kepemimpinan wasit Nusur Fadillah usai timnya kalah 0-2 dari Arema Cronus pada final Piala Bhayangkara 2016 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu (3/4).Dejan menganggap keputusan wasit Nusur telah merusak jalannya pertandingan final. Pelatih asal Serbia itu menyatakan edukasi wasit merupakan hal yang harus segera dilakukan jika Indonesia ingin maju dalam sepak bola.
"Saya senang bisa melihat sepak bola Indonesia ramai seperti dulu lagi. Tapi hati saya kecewa karena satu orang bikin sirkus di pertandingan tadi," ujar Dejan setelah pertandingan.
"Orang paling penting di lapangan tadi itu bukan pemain Persib atau Arema, tapi wasit. Kita semua ingin perbaiki sepak bola tapi edukasi wasit itu jelek sekali. Kita harus buka mata."
Kekecewaan Dejan terhadap kepemimpinan wasit bahkan sempat membuat arsitek Maung Bandung itu masuk ke lapangan dan berargumen dengan wasit Nusur setelah Yanto Basna menerima kartu kuning kedua.
Selain Dejan, pemain bertahan Persib, Vladimir Vujovic, juga tak dapat menahan emosinya. Bahkan setelah peluit panjang berbunyi, Vujovic mengejar wasit ke ruang ganti. Namun, usahanya dihentikan pihak keamanan. (har)
No comments :
Post a Comment